The Future Starts Here

Kamis, 27 Juli 2017

Konfigurasi Static NAT (Network Addres Translation) Pada Cisco Packet Tracer

A. Pengertian NAT 

NAT (Network Address Translation) adalah sebuah proses pemetaan alamat IP dimana perangkat jaringan komputer akan memberikan alamat IP public ke perangkat jaringan local sehingga banyak IP private yang dapat mengakses IP public.

Dengan kata lain NAT akan mentranslasikan alamat IP sehingga IP address pada jaringan local dapat mengakses IP public pada jaringan WAN. NAT mentranslasikan alamat IP private untuk dapat mengakses alamat host diinternat dengan menggunakan alamat IP public pada jaringan tersebut. Tanpa hal tersebut(NAT) tidaka mungkin IP private pada jaringan local bisa mengakses internet.


B. Fungsi NAT

NAT (Network Address Translation) pada jaringan komputer berfungsi sebagai translasi alamat IP public ke alamat IP private atau sebaliknya sehingga dengan adanya NAT ini setiap komputer pada jaringan LAN dapat mengakses internet dengan mudah.

Kita tahu bahwa alamat IP Public didunia ini sudah semakin menipis sehingga penggunaan dati NAT ini dirasa sangatlah efisien dan efektif terutama dalam alokasi alamat IP.


C. Jenis NAT

Pada jaringan komputer terdapat 2 jenis NAT, diantaranya:
  • Dnat atau Destiantion Network Address Translation adalah sebuah NAT yang berfungsi untuk meneruskan paket dari IP public melalui firewall ke suatu host dalam jaringan. Dnat hanya bekerja pada tabel nat dan didalam tabel NAT berisi 3 bagian yang disebut dengan CHAIN, ketiga CHAIN tersebut meliputi prerouting, postrouting dan output.
  • SNAT atau Source Network Address Translation yaitu sebuah NAT yang bertugas untuk merubah source address dari suatu paket data. SNAT hanya berlaku pada postrouting.


D. Cara Kerja NAT

NAT mempunyai fungsi yaitu sebagai translasi sebuah IP address, sehingga dengan adanya NAT ini IP address private dapat dengan mudah mengakses alamat IP public. Berikut adalah cara kerja dari NAT:
  • Didalam IP address terdapat sebuah bagian yang mana di dalam IP tersebut terdapat informasi-informasi berupa alamat asal, alamat tujuan, TTL, dll. Bagian ini disebut dengan header
  • Sebagai contoh adalah sebuah komputer client dengan IP 192.168.1.2 akan mengakses atau melakukan request ke alamat www.google.co.id dengan IP 216.239.61.104, maka proses yang akan terjadi adalah sebagai berikut :
  • Pada header, informasi yang tersimpan antara lain alamat asal > 192.168.1.2
  • Sehingga ketika paket telah sampai pada router (gateway dari client), maka isi dari header akan dirubah menjadi : alamat asal > 192.168.1.1
  • Sebelum paket keluar (menuju internet), maka header tersebut akan kembali berubah menjadi, alamat asal > 200.100.50.2, demikian seterusnya.
  • Proses di atas merupakan mekanisme dari SNAT (source NAT), dimana IP asal (komputer client) akan dirubah disesuaikan dengan IP ketika paket telah berpindah. Ketika server google melakukan response / balasan, maka akan terjadi DNAT (destination NAT), dimana IP tujuan akan berubah disesuaikan dengan tujuan paket (komputer client). Prosesnya adalah sebagai berikut :
  • Pada header, ketika paket telah sampai pada Router, informasi IP tujuan >200.100.50.20
  • Ketika paket berada pada gateway, IP tujuan >192.168.1.1
  • Di sini header akan kembali mengalami perubahan, IP tujuan > 192.168.1.2
  • Sehingga Paket dapat dikirim dan bisa sampai pada komputer client.


E. Konfigurasi Static NAT Pada Cisco Packet Tracer

Contoh Topologi :



Keterangan :


IP PUBLIC 202.100.100.100

Router 0 : Gig0/0 10.10.10.1/30
               Gig0/1 192.168.10.1/24

Router 1 : Gig0/0 10.10.10.2/30
               Gig0/1 192.168.20.1/24

Server     : 192.168.20.2/24
PC0         : 192.168.10.2/24
PC1         : 192.168.10.3/24

Konfigurasi pada Router0 :

Router0>enable
Router0#conf ter
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router0(config)#int
Router0(config)#interface gi
Router0(config)#interface gigabitEthernet 0/0
Router0(config-if)#ip ad
Router0(config-if)#ip address 10.10.10.1 255.255.255.252
Router0(config-if)#no sh


Router0>enable
Router0#conf ter
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router0(config)#int
Router0(config)#interface gi
Router0(config)#interface gigabitEthernet 0/1
Router0(config-if)#ip ad
Router0(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0
Router0(config-if)#no sh
Router0(config-if)#exit
Router0(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 10.10.10.2




Konfigurasi pada Router1 :
Router1>enable
Router1#conf ter
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router1(config)#int
Router1(config)#interface gi
Router1(config)#interface gigabitEthernet 0/0
Router1(config-if)#ip ad
Router1(config-if)#ip address 10.10.10.2 255.255.255.252
Router1(config-if)#no sh


Router1>enable
Router1#conf ter
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router1(config)#int
Router1(config)#interface gi
Router1(config)#interface gigabitEthernet 0/1
Router1(config-if)#ip ad
Router1(config-if)#ip address 192.168.20.1 255.255.255.0
Router1(config-if)#no sh
Router1(config-if)#exit
Router1(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 10.10.10.1
Router1(config)#int
Router1(config)#interface gi 0/1
Router1(config-if)#ip na
Router1(config-if)#ip nat ins
Router1(config-if)#ip nat inside 
Router1(config-if)#exit
Router1(config)#in
Router1(config)#interface gi
Router1(config)#interface gigabitEthernet 0/0 
Router1(config-if)#ip na
Router1(config-if)#ip nat out
Router1(config-if)#ip nat outside 
Router1(config-if)#exit
Router1(config)#ip na
Router1(config)#ip nat ins
Router1(config)#ip nat inside sour
Router1(config)#ip nat inside source st
Router1(config)#ip nat inside source static 192.168.20.2 202.100.100.100
Router1(config)#

Hasil Ping PC0 ke IP PUBLIC 202.100.100.100 :


Show ip NAT Translation :


Hasil Ping PC1 ke IP PUBLIC 202.100.100.100 :


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Say its us and i'll agree